Awas! Jangan Mengisi Oli Mesin Terlalu Penuh, Atau Ini Akibatnya

Published on 4th Aug 2018

Mengganti oli mesin memang sudah menjadi salah satu ritual wajib yang dilakukan oleh pengendara motor. Hal ini perlu dilakukan secara rutin agar mesin kendaraan menjadi terawat dan dapat memberikan performa maksimal. Fungsi oli mesin sendiri adalah untuk melumasi komponen mesin agar pada saat terjadi gerakan antar komponen mesin tidak terjadi ‘aus’. Selain itu, cairan ini juga berguna sebagai pembersih dan pencegah karat. Jadi, kotoran yang ada pada bagian mesin akan disaring oleh saringan oli mesin.

Lalu, bagaimana agar mesin motormu berfungsi maksimal? Isi oli mesin sesuai dengan kapasitasnya. Saat mengisi, perhatikan stik atau indikator, karena lewat parameter tersebut dapat menunjukkan sudah pas atau belumnya oli. Jika kurang atau berlebih, dapat mengakibatkan efek negatif pada kendaraanmu.

 

 

Oli Mesin Terlalu Penuh Akibatkan Turun Mesin

Segala sesuatu yang berlebihan tentunya tak baik, termasuk bagi mesin kendaraan. Terjadi penurunan mesin adalah salah satu akibat yang ditimbulkan. Jika dipikir memang terdengar tak ada korelasi antara keduanya, ya. Namun, jika ditelaah lagi hal ini akan memengaruhi bagian dalam mesin. Karena saat oli mesin terlalu banyak, maka di dalam ruang ruang engkol oli akan menggenangi poros engkol. Dalam posisi normal, harusnya oli hanya menggenangi pompa oli dan tidak sampai menggenangi poros engkol.

Tapi karena oli yang terlalu banyak, oli bisa membanjiri setengah dari diameter poros engkol. Padahal saat mesin bekerja, poros engkol ini akan berputar. Salah satu komponen berbentuk bandul (weight balance) yang berfungsi untuk menyeimbangkan poros engkol ini nantinya juga akan turut berputar. Seperti sendok yang mengocok cairan, putaran ini nantinya akan menghasilkan gelembung udara yang terbentuk dari proses ini. Nah, udara yang dihasilkan inilah yang membuat daya lumasnya menjadi turun. Akibatnya oli tidak dapat melumasi komponen mesin dengan baik dan gesekan antara komponen berlangsung kasar dan mengakibatkan keausan pada mesin.

 

 

Langkah Piston Menjadi Terhambat

Efek negative yang kedua ini juga ada kaitannya dengan penurunan mesin. Seperti yang telah dijelaskan di awal, normalnya poros engkol tidak terendam oli mesin agar gerakannya dapat terbebas dari hambatan mesin. Jika poros engkol terendam, ini dapat menjadi hambatan dan akan membuat kerja mesin menjadi lebih berat. Begitupula dengan poros engkol, akibatnya piston harus bekerja lebih dari biasanya. Jika hal ini terjadi, ada dua kemungkinan RPM mesin tidak akan maksimal atau bensin menjadi lebih boros.

 

 

Mengganggu Kopling Motor

Hal ini khususnya terjadi pada motor transmisi manual (sport/ bebek) yang dilengkapi dengan kopling basah atau wet clutch (kopling basah). Untuk kopling jenis ini memang dapat terendam maksimal jika terendam oli. Namun, jika terlalu berlebihan, kopling akan berpotensi slip. Karena sebenarnya, oli dalam kopling basah hanya berfungsi sebagai pembasah permukaan kampas agar tidak mudah tergores. Tapi, kalau sampai tergenang, maka gesekan menjadi semakin besar dan imbasnya tenaga mesin akan berkurang dan membuat bensin menjadi semakin boros.

 

 

Jadi, Sudah Pas-kah Oli Motormu?

Untuk mengetahui takaran oli dalam motor sudah pas atau belum, kamu perlu mengeceknya. Sebenarnya secara prinsip pengecekannya sama saja seperti mobil. Namun pada motor, kamu pasti akan sulit menemukan deepstick oli, kamu harus membuka tempat pengisian oli motor. Oli filler ini terletak di bagian kanan mesin yang dibuka dengan cara memutarnya. Jika benar oli penuh, salah satu cara paling presisi yakni dengan menguras seluruh oli mesin motor sampai habis. Kemudian mengisi kembali dengan takaran yang pas.

 

Sumber:

https://bit.ly/2LJIsZ7
https://bit.ly/2ICHTe0

Share :

TAGS

News

Safety Riding

Press Release

Service Motor Keliling (SeMoK)

Promo

TIPS OTOMOTIF

RIDERS COUPLE

ROMANTIS

HUJAN

TRENDS

Covid-19

Corona

AHASS

Booking Service

Spare Part

Suku Cadang

Busi

Honda Genuine Parts

Servis Motor

Service

Riding Gear

Helm

Masker

Sepeda Motor

Honda CT 125

Dealer Motor

Desinfektan

Protokol Kesehatan

starter motor

tips otomotif

NEW HONDA CBR150R

Wahana Mobile

PCX 160

Moto Vlog

Pajak

Kendaraan Bermotor

SAMSAT

Bayar Pajak

Pajak Online

Pajak Kendaraan Bermotor

PKB

Liburan

Berlibur

Touring

Komunitas

Komunitas Honda

Wisata

Lifestyle

Mudik

Lebaran

Hari Raya

Idul Fitri

Syarat dan Ketentuan

Larangan Mudik

Perjalanan

Honda CB150R

ramah lingkungan

Lingkungan

eSP

PGM-FI

Fitur ISS

otogard

Cat motor

Coating

detailing

SIM

Golongan SIM

Surat Izin Mengemudi

Penggolongan SIM

SIM C

SIM CI

SIM CII

Oli

Ganti Oli

SAE

JASO

API

New Honda Vario 125

Vario 125

New Honda BeAT

Honda BeAT

BeAT Street

Super Cub

C125

Honda Monkey

Honda Super Cub

Honda C125

CB150 Verza

Honda CB150 Verza

Motor sport

Astra Honda Motor (AHM)

CB150 Verza 2021

Honda 2021

Posisi berkendara

berkendara

Cari Aman

Honda Apparel

Jaket

Home Service

Motor Mogok

AHASS Wahana

Irit BBM

Tips Berkendara

CBS

CBS ISS

Honda BeAT CBS ISS

Tipe Honda BeAT

Smart Key System

Smart Key

PGM-FI

Uji Emisi

Uji Emisi Motor

Gunung Sahari

CB150X

All New CB150X

KPB

Service Berkala

Service Gratis

RON

Oktan

BBM

Bahan Bakar

Honda Scoopy

New Scoopy

New Honda Scoopy

Scoopy Fashion

Adventure

Touring

V-belt

Teknik Jatuh

Eco Friendly

Dealer Wahana

Dealer Wahana

2022

Kantong Plastik

Recycle

Honda 2022

AHM Oil

Botol Plastik

Engine Break

Helm

Accessories Honda

Honda Genuine Accessories

Engine Brake

Apparel

Motor Baru Honda

Wahana Ritelindo

Honda Vario 160

All New Honda Vario 160

Motor Honda Terbaru

Hari Pers Nasional

Revo

Revo Fit

Revo X

New Honda Genio

Honda Genio

Genio 2022

Supra X

recycle

Harga Motor Honda

ADV160

Gift of Love

Ban Motor

New CBR250RR

Fitur Motor Honda

Honda 2023

Honda CRF250L

Oil System Cleaner

Cari Aman

Hondacare

Modifikasi Motor Honda

Suspensi

MotoGP