Memiliki sepeda motor sendiri memang terbilang cukup mudah di era sekarang, pasalnya saat ini banyak sepeda motor baru yang dijual dengan harga yang terjangkau. Selain itu, berbagai metode pembayaran yang ditawarkan baik secara tunai maupun kredit, semakin memudahkan konsumen ketika melakukan transaksi. Penawaran DP (Down Payment) rendah pun semakin diminati oleh konsumen kelas menengah yang ingin membeli sepeda motor Honda impian.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah melakukan pembelian sepeda motor Honda. BroSis tentunya perlu melakukan perawatan berkala secara rutin agar sepeda motor Honda kesayangan tetap awet dan nyaman digunakan dalam jangka waktu lama.
Malas melakukan perawatan akan berakibat fatal untuk kondisi sepeda motor Honda. Baik dari segi keamanan maupun kenyamanan saat digunakan. Salah satu masalah kecil yang sering ditemui adalah elektrik starter / starter otomatis pada motor menjadi tidak bisa digunakan sehingga harus mengengkol motornya untuk menyalakan motor. Jika motor BroSis adalah tipe matic, akan lebih repot tentunya; Karena harus ‘standarin’ motor dengan menggunakan standar tengah baru bisa diengkol. Berikut adalah beberapa penyebab motor tidak bisa distarter :
- Kondisi aki yang drop
Aki mempunyai masa pakai, yaitu sekitar 1 - 2 tahun atau lebih dari 20.000 km. Setelah 2 tahun, atau jika aki sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan performa, maka BroSis harus melakukan pengecekan dan segera mengganti aki dengan yang baru. Penyebab aki drop ada berbagai macam diantaranya, memakai klakson secara terus-menerus, motor jarang dipanaskan sehingga voltase pada aki langsung digunakan tanpa adanya pengisian terlebih dahulu dan lain-lain.
Baca juga : Tanda Baterai atau Aki Motor Sudah Harus di Ganti
- Busi yang sudah mati
Busi adalah salah satu bagian penting dari sebuah motor yang seringkali disalahkan ketika motor mogok dan tidak bisa distarter. Melakukan pemerikaan rutin terhadap setiap 4.000 km dan lakukan penggantian busi setiap 8.000 km.
Biasanya busi yang sudah mati disebabkan oleh usia busi yang terlalu lama atau kondisi busi yang kebanjiran.
- Sistem pengapian yang sudah tidak berfungsi dengan baik
Pentingnya melakukan pengecekan pada sistem pengapian untuk memastikan apakah jalur pengapian dalam keadaan baik atau tidak sehingga sistem pengapian dapat berfungsi dengan normal. Jika tidak dalam keadaan baik, pastikan untuk melakukan pengecekan di AHASS Wahana ya!
- Ada air yang ikut masuk ke dalam sistem karburasi dan pembakaran
Hal berikutnya yang menjadi masalah dari motor yang tidak bisa distarter adalah water hammer. Water hammer merupakan suatu istilah yang mengacu pada kondisi dimana ada air yang masuk kedalam sistem pengapain karburasi, sehingga menyebabkanm motor tidak mau menyala. Perlu diketahui pembakaran tidak akan terjadi apabila terdapat air yang mematikan api. Maka dari itu keberadaran air juga memiliki peran penting dalam munculnya gejala motor tidak mau menyala.
- Part starter elektrik, seperti gear starter, dinamo dan relay assy yang sudah rusak
Pada motor yang memiliki starter elektrik, seperti motor modern saat ini biasanya gejala motor tidak mau distarter ini sering disebabkan karena sistem starter elektronik motor tersebut mengalami gangguan. Hal ini disebabkan karena memang usia yang sudah tidak mendukung (part perlu penggantian). Bisa juga ada part-part seperti gear starter, relay assy dan juga dinamo starter yang mengalami kerusakan, sehingga motor tidak mau menyala ketika distarter. Karena itu, pengecekan dan pergantian part-part diatas juga harus dilakukan agar motor tetap bisa di starter layaknya motor baru.
- Kualitas bahan bakar yang buruk
Bahan bakar yang buruk juga bisa menjadi permasalahan berikutnya yang dapat menyebabkan motor menjadi tidak bisa distarter. Hal ini bisa terjadi karena banyak hal, mulai dari kualitas nilai oktan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin hingga adanya senyawa air yang ikut tercampur di dalam dispenser di SPBU, sehingga hal ini menyebabkan bensin yang masuk kedalam tangki motor kita bercampur dengan air, sehingga membuat motor tidak bisa distarter.
Lakukan perawatan rutin untuk mencegah agar motor tidak bisa distater. Hal ini bertujuan untuk melakukan pengecekan pada part-part didalam motor kita masih layak atau tidak digunakan.




