Fenomena Monoshock Lebih Oke. Benarkah?

Published on 19th May 2018

Bagi para penggemar motor, fenomena monoshock mungkin bukanlah hal asing lagi. Karena mengganti perangkat suspensi motor dari twin alias shockbreaker kembar menjadi tunggal kini sedang menjadi tren. Alasannya? Selain bergaya karena biasanya sistem suspensi model ini digunakan pada motor balap baik sirkuit maupun laga crosstrack, juga menjadikan kendaraan menjadi lebih mantap. Benarkah?

 

Fenomena Monoshock, Membuat Motor Lebih Stabil

Fenomena monoshock membuat motor menjadi lebih stabil karena tumpuan beban hanya ada pada satu titik saja. Sebaliknya, jika motormu menggunakan shockbreaker ganda, maka tumpuan beban yang semestinya di bagi sama besar di kedua shock hanya disangga oleh salah satu shock saat motor menikung. Akibatnya, motor tak stabil ketika pengendaranya melakukan manuver. Alhasil, selain kurang stabil untuk melakukan manuver, juga kurang lincah.

Tak hanya asyik diajak bermanuver, fenomena monoshock juga kerap menyita perhatian karena membuat motor jadi lebih keren. Piranti yang umum digunakan untuk motor balap ini seakan memancarkan kesan sporty. Dari sisi tampilan juga lebih ringkas, praktis, dan minimalis.

Monoshock juga sangat menunjang kestabilan motor di saat pengendara bermanuver di tikungan, jalan yang berkelok tajam, bergelombang, mulai dari kecepatan tinggi hingga rendah. Kestabilan itu berasal dari beban yang harus didistribusikan oleh motor saat beraksi di berbagai lintasan tersebut disangga oleh satu titik yang memang mampu menahan beban berat. Melalu piranti ini, beban motor dipusatkan di beban tengah. Berbeda dengan shock kembar yang sedari awal memang dirancang untuk membagi beban ke kedua titik, sehingga mengakibatkan ketidakstabilan.

 

Fenomena Monoshock Bukan Tanpa Kekurangan

Dibalik banyaknya kelebihan yang bisa kamu dapatkan, monoshock bukan berarti tak memiliki kekurangan. Jika kamu senang touring dengan membawa banyak barang, suspensi yang satu ini tentunya kurang tepat. Karena titik tumpuan shockbreaker jenis ini hanya terletak pada satu tempat, maka upayakan untuk selalu mengangkut beban yang tidak terlalu berlebihan.

Selain itu, umumnya pabrikan juga sudah menentukan umur dari suspensi ini yaitu 20 ribu kilometer pemakaian. Sebenarnya bisa saja digunakan jika melebihi jarak yang ditentukan, hanya saja perlu diwaspadai. Oleh sebab itu, diperlukan pengecekan secara berkala, khususnya pada oli dalam tabung.

Alasan ketiga yang membuatmu harus memperhitungkan untuk mengaplikasikan fenomena monoshock ini adalah harganya yang cukup mahal. Untuk memasang dan memodifikasikan dari twin ke mono diperlukan dana sekitar Rp 1,8 – 2,5 juta untuk kelas motor bebek. Selain itu, untuk modifikasi juga harus didukung oleh sasis motor yang kuat serta piranti bagian depan yang mumpuni. Karena jika tidak didukung oleh keduanya, akan mengakibatkan bahaya. Jika sewaktu motor melaju kencang bisa terjadi amblas dan motor oleng.

Bagaimana, tertarik untuk mencoba fenomena monoshock ini?

 

Sumber:

http://bit.ly/2rhrlCm
http://bit.ly/2rgO8NW

Share :

TAGS

News

Safety Riding

Press Release

Service Motor Keliling (SeMoK)

Promo

TIPS OTOMOTIF

RIDERS COUPLE

ROMANTIS

HUJAN

TRENDS

Covid-19

Corona

AHASS

Booking Service

Spare Part

Suku Cadang

Busi

Honda Genuine Parts

Servis Motor

Service

Riding Gear

Helm

Masker

Sepeda Motor

Honda CT 125

Dealer Motor

Desinfektan

Protokol Kesehatan

starter motor

tips otomotif

NEW HONDA CBR150R

Wahana Mobile

PCX 160

Moto Vlog

Pajak

Kendaraan Bermotor

SAMSAT

Bayar Pajak

Pajak Online

Pajak Kendaraan Bermotor

PKB

Liburan

Berlibur

Touring

Komunitas

Komunitas Honda

Wisata

Lifestyle

Mudik

Lebaran

Hari Raya

Idul Fitri

Syarat dan Ketentuan

Larangan Mudik

Perjalanan

Honda CB150R

ramah lingkungan

Lingkungan

eSP

PGM-FI

Fitur ISS

otogard

Cat motor

Coating

detailing

SIM

Golongan SIM

Surat Izin Mengemudi

Penggolongan SIM

SIM C

SIM CI

SIM CII

Oli

Ganti Oli

SAE

JASO

API

New Honda Vario 125

Vario 125

New Honda BeAT

Honda BeAT

BeAT Street

Super Cub

C125

Honda Monkey

Honda Super Cub

Honda C125

CB150 Verza

Honda CB150 Verza

Motor sport

Astra Honda Motor (AHM)

CB150 Verza 2021

Honda 2021

Posisi berkendara

berkendara

Cari Aman

Honda Apparel

Jaket

Home Service

Motor Mogok

AHASS Wahana

Irit BBM

Tips Berkendara

CBS

CBS ISS

Honda BeAT CBS ISS

Tipe Honda BeAT

Smart Key System

Smart Key

PGM-FI

Uji Emisi

Uji Emisi Motor

Gunung Sahari

CB150X

All New CB150X

KPB

Service Berkala

Service Gratis

RON

Oktan

BBM

Bahan Bakar

Honda Scoopy

New Scoopy

New Honda Scoopy

Scoopy Fashion

Adventure

Touring

V-belt

Teknik Jatuh

Eco Friendly

Dealer Wahana

Dealer Wahana

2022

Kantong Plastik

Recycle

Honda 2022

AHM Oil

Botol Plastik

Engine Break

Helm

Accessories Honda

Honda Genuine Accessories

Engine Brake

Apparel

Motor Baru Honda

Wahana Ritelindo

Honda Vario 160

All New Honda Vario 160

Motor Honda Terbaru

Hari Pers Nasional

Revo

Revo Fit

Revo X

New Honda Genio

Honda Genio

Genio 2022

Supra X

recycle

Harga Motor Honda

ADV160

Gift of Love

Ban Motor

New CBR250RR

Fitur Motor Honda

Honda 2023

Honda CRF250L

Oil System Cleaner

Cari Aman

Hondacare

Modifikasi Motor Honda

Suspensi

MotoGP

WAMO

Wahana Mobile

WANDA

WAMO APPS

Karir

Program Karyawan

New Honda PCX 160

PPN 12

Oli

Service

Mesin

Motor Listrik

CUV e:

ICON e:

motor premium

Honda RoadSync

Digital Panel Meter

Fitur Motor Honda

ABS